Presiden Jokowi saat meninjau kawasan industri Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020)(Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perindustrian terus mendorong upaya percepatan pembangunan kawasan industri terpadu (KIT) Batang, di Jawa Tengah. Akselerasi pembangunan ini diyakini dapat memacu perekonomian daerah dan nasional, terutama untuk pemulihan kembali akibat pandemi Covid-19.

Menurut Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito, pengembangan kawasan industri bisa menjadi pusat ekonomi baru di wilayah tersebut, dengan mendatangkan APBD yang cukup besar.

Hal ini telah terbukti melalui pembangunan kawasan industri IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah dan kawasan industri IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara.

“Diharapkan KIT Batang dapat menjadi bounce back project yang menawarkan pengembangan ekonomi baru di wilayah Batang khususnya dan Jawa Tengah secara umum,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (5/2/2021).

Warsito menambahkan, pengembangan KIT Batang sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2019 dan Perpres No. 109 Tahun 2020.

“Kemenperin sangat intens berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, termasuk BUMN yang ada dalam konsorsium. Kami juga berharap dukungan dari DPR dalam upaya percepatan pembangunan KIT Batang,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Batang Wihaji menyampaikan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan KIT Batang akan mendukung tujuan pemerintah dalam upaya penciptaan lapangan kerja.

Saat ini, sudah terbentuk joint venture dengan nama perusahaan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Menurut Wihaji, para tenant sudah banyak yang antre untuk berinvestasi di KIT Batang.

“Adapun PT Pembangunan Perumahan (PP) memiliki saham 35 persen, Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebesar 30 persen, PTPN IX dengan 25 persen, dan Perusda Batang juga punya 10 persen,” sebutnya.

Penulis: Ade Miranti Karunia
Editor: Yoga Sukmana
Kompas.com – 05/02/2021, 19:03 WIB